Showing posts with label Linux. Show all posts
Showing posts with label Linux. Show all posts

Get Windows 7 like task bar in Ubuntu with DocbarX

type='html'>
I personally liked the task bar of Windows 7 and wanted it in my Ubuntu as well. Not only because of it’s looks but also because of it’s features. DocbarX is exactly the same thing I was looking for. You can launch, close, mange all your windows from one place using the DocbarX. It also allows you to preview your Windows before bringing them to the front. So if you have opened multiple windows of same application, you don’t get confused between them.

Screenshot:





Installation:
1a. Install python-wnck, python-gnomeapplet and python-numpy (DockbarX might be able to run without python-numpy, but it shouldn’t hurt).
$ sudo apt-get install python-gnomeapplet python-wnck python-numpy

1b. For previews libgtk2.0-0, libgx11-6 and libxcomposite1 needs to be installed (if they aren’t already). For recent and most used files you need zeitgeist. None of these are needed for DockbarX to run and can safely be ignored if you are not interested in theses features.
$ sudo apt-get install libgtk2.0-0 libx11-6 libxcomposite1 zeitgeist

2. Change directory to where you unpacked dockbarx and run the setup.py install
$ sudo ./setup.py install

3. Add DockBarX applet to panel (kill gnome-panel first if necessary)

You can also run dockbarx in window (meant for debugging purposes, mostly):

$dockbarx_factory.py run-in-window

GprsADDA.in - ADDA 4 All Ur Gprs Needs
READMORE
 

Install Apache Ubuntu

How to Install And Configure Apache on Ubuntu

type='html'>If you intend to create a web server (or streaming server) on your Ubuntu machine, apache is an important module that must be installed. In following this tutorial how to Install And Configure Apache on your Ubuntu.

Install apache into your Ubuntu is easy enough using either the Synaptic Package Manager, Software Center Ubuntu, and install "apache2" module. Or, you can open a terminal and type the following command:


sudo apt-get install apache2

After installation is complete, open a browser and type to "http://localhost" URL. If you see the words "It Works!", then your apache installation succeeded.



Furthermore, Apache Configuration

After you install Apache, it will be added to the list of init.d and will automatically start each time you boot up your computer. The following command allows you to start, restart, stop Apache.

sudo / etc/init.d/apache2 start # start apache

sudo / etc/init.d/apache2 stop # stop apache

sudo / etc/init.d/apache2 restart # restart apache


To prevent Apache from auto start at boot:

sudo update-rc.d-f apache2 remove

To return back to auto start Apache type the following:

sudo update-rc.d apache2 defaults



Note: The above command will work on debian-based distros (including Ubuntu).

Changing the default folder localhost

By default, Apache will operate in "/ var / www"folder. This means that whatever you place the files in / var / www folder will be visible from the http://localhost URL. In some cases you might want to "localhost" to point to another folder instead, eg / home / user / public_html. Here's how to do it:

First, make sure / home / Damien / public_html folder exists. Create a simple html file, the name of index.html and place it in public_html folder.

Open a terminal and type:

gksu gedit / etc/apache2/sites-enabled/000-default

Change DocumentRoot / var / www to DocumentRoot / home / user / public_html.

Change to.



then Restart Apache

sudo / etc/init.d/apache2 restart

Now, in your browser, Reload the URL http://localhost. you should see your html file that has been placed in the public_html folder.


Sites of different configurations

Way above allows you to change the default folder apache operation, however, some of you may not want to override the default settings. An alternative is to create multiple sites and apache leads to the active site.

Create a new settings file for your new site.

sudo cp / etc/apache2/sites-available/default / etc/apache2/sites-available/site1

Next, edit the settings file.

gksu gedit / etc/apache2/sites-available/site1

Change DocumentRoot / var / www to DocumentRoot / home / user / public_html.

Change to.

Save the settings and exit, then disables the default settings and make active site1 settings.

sudo a2dissite default & & sudo a2ensite site1

Finally, restart apache again. In this way, you can make multiple site configuration files, each pointing to a different folder. You can then easily switch between sites with and a2ensite a2dissite command.

Enabling file. htaccess

file. htaccess is a powerful file that can be used to control and customize the behavior of site server without editing the core Apache modules. By default, the function. htaccess is turned off and all the case files. htaccess is totally ignored. The server will not even attempt to read. htaccess file in the filesystem ..

To activate htaccess file, open the settings file that you created previously:

gksu gedit / etc/apache2/sites-available/site1


Save and Exit.
READMORE
 

Command

1. Komunikasi dengan Sistem

COMMAND : memuatkan kopian baru command interpreter.

DATE : mengeset atau menampilkan tanggal system.

EXIT : mengakhiri kopian command interpreter (kembali ke kopian Induk).

PROMPT : mendefinisikan prompt system.

SET : mendefinisikan variable lingkungan.

SHARE : memuatkan dukungan file sharing (untuk Microsoft Network).

TIME : mengeset atau menampilkan waktu system saat itu.

VER : menampilkan nomor versi dari command interpreter MS- DOS.

2. Bekerja dengan Disk

ASSIGN : merute permintaan operasi disk dari satu drive ke drive lain.

CHKDSK : memeriksa alokasi ruang penyimpanan, kesalahan isian. direktori, table alokasi file atau kerusakan fisik disk

DISKCOMP : membandingkan dua floppy disk track demi track dan melaporkan perbedaannya.

DISKCOPY : mengkopi floppy disk secara track demi track (tidak mengonsolidasikan file terfragmentasi).

FDISK : mengonfigurasi fixed disk (harddisk) untuk digunakan MS- DOS.

FORMAT : memformat disk untuk digunakan MS-DOS dengan menginisialisasi direktori dan file allocation table (FAT).

JOIN : membuat disk sebagai subdirektori dari disk lain.

LABEL : memodifikasi, menciptakan dan menghapus label volume.

SUBST : mensubsitusi huruf drive untuk nama jalur direktori, membuat subdirektori menjadi satu drive maya.

SYS : mentransfer file-file system MS-DOS (IO.sys dan MSDOS. .sys) ke disk.

VERIFY : memverifikasi data begitu dituliskan ke disk.

VOL : menampilkan label volume dari disk.

3. Bekerja dengan Direktori

Direktori puncak disebut root directory. Root directory menyimpan isian-isian(entry) yang menunjukkan file dan subdirectori, menyimpan nomor isian FAT yang menyimpan awal cluster dari file. Subdirektori adalah file yang menyimpan isian-isian direktori.

Perintah-perintah yang berhubungan dengan direktori,antara lain:

CHDIR atau CD : mengubah direktori kerja.

DIR : menampilkan informasi mengenai isian-isian direktori(nama file, ekstensi, ukuran dalam byte, tanggal dan jam diciptakanatau terakhir diubah.

MKDIR atau MD : menciptakan subdirektori baru.

PATH : mendefinisikan nama jalur yang digunakan MS-DOS dalam mencari file yang dieksekusi (untuk ekstensi COM, EXE, dan BAT).

RMDIR atau RD : menghapus direktori kosong.

TREE : menampilkan struktur direktori secara hirarki.

4. Pengelolaan file

ATRIB : menampilkan dan mendefinisikan atribut file.

BACKUP : membuat kopian backup dari file atau struktur direktori.

COPY : mengkopi file.

EDLIN : menciptakan atau memidifikasi file teks ASCII.

ERASE : menghapus file.

EXE2BIN : mengonversi file dieksekusi dalam format.EXE menjadi file memori (.COM, .BIN atau .SYS).

FC : membandingkan dua file dan menampilkan perbedaannya.

RECOVER : merekonstruksi file dari disk yang mempunyai sector-sektor Rusak.

RENAME atau REN : mengubah nama satu file atau lebih.

RESTORE : mengembalikan file-file yang diciptakan dengan perintah BACKUP ke disk dengan struktur direktori yang sama seperti aslinya.

5. Pengelolaan Masukan dan Keluaran

CLS : membersihkan layar tampilan.

CTTY : mengubah prangkat untuk masukan dan keluaran standar.

FIND : mencari suatu sring.

GRAFTABL : mendefinisikan IBM extended character set.

MODE : mengendalikan mode perangkat keluaran. MODE menge-set karakteristik tampilan , menge-set panjang baris dan spasi untuk port printer, mengoneksi printer serial dengan men-redirect keluaran printer parallel ke port komunikasi serial, menge-set parameter komunikasi untuk port komunikasi asincron.

MORE : perintah untuk filter yang menampilkan isian file per layar.

PRINT : mencetak file di background (sehingga pemakaian dapat mengerjakan tugas lain).

SORT : filter yang menampilkan secara terurut.

TYPE : mengirim file ke keluaran standar.

6. Setting (penyesuaian) lingkungan kerja

Pemakai dapat menyesuaikan lingkungan keranya lewat file CONFIG.SYS yang mendefinisikan karakteristik operasi system MS-DOS. Ketika MS-DOS dimulai, MS-DOS mengeksekusi perintah di CONFIG.SYS secara otomatis jika tersedia. Yang digunakan untuk Penyesuaian Lingkungan Kerja

ANSY.SYS : device driver ini mengimplementasikan kode escape standar dari ANSI untuk kendali layar dan keyboard.

BREAK : mengendalikan interupsi control-C.

BUFFERS : menspesifikasikan jumlah buffer disk di memori yang dialokasikan MS-DOS saat pertama kali dimulai.

COUNTRY : menspesifikasikan country untuk penulisan tanggal yang cocok, tanda decimal, dan symbol mata uang yang di gunakan.

DEVICE : menginstal device driver baru.

DRIVPARM : mendefinisi ulang karakteristik default yang didefinisikan device driver untuk perangkat blok.

FCBS : menspesifikasikan jumlah maksimum file-file yang dikendalikan FCB yang dapat dibuka, file sharing sebagai efeknya.

FILES : menspesifikasikan jumlah maksimum file yang dapat dibuka.

LASTDRIVE : menentukan jumlah maksimum drive yang dikenali oleh MS-DOS.

SHELL : menspesifikasikan command interpreter pengganti COMMAND .COM.

VIDISK.SYS : menciptakan disk virtual yang berada di memori.

7. Penggunaan Batch

Batch adalah file yang dapat dieksekusi. File berisi kumpulan /sekuen perintah yang dieksekusi secara berurutan. Pemakaian mengetikkan nama file dan MC-DOS mengeksekusi perintah-perintah di file itu. Batch berekstensi .BAT. Pembuatan batch sebagaimana program karena disediakan beragam bentukan kendali dalam hal ini pemakaian dapat memberikan beragam alternayif eksekusi perintah-perintah. File AUTOEXEC.BAT pada root directori akan dieksekusi saat MC-DOS boot. Perintah yang berhubungan dengan pengendalian jalannya eksekusi perintah-perintah file batch adalah:

CALL : memanggil batch lain.

ECHO : menampilkan nama perintah atau pesan yang dieksekusi dari batch.

FOR : mengeksekusi perintah secara iterasi untuk tiap file di sekumpulan file.

GOTO : mengeksekusi perintah dari batch, lompat ke perintah di sembarang lokasi.

IF : memeriksa kondisi dan mengeksekusi perintah di batch ,bergantung hasil.

PAUSE : menghentikan eksekusi batch untuk sementara.

REM : penanda komentar.

SHIFT : memperluas jumlah parameter di baris perintah.

READMORE
 

Struktur File Linux

Struktur File Linux


by sleepholic on Mon Dec 01, 2008 9:23 pm


ada sedikit artikel tentang struktur file di linux.

Linux tidak mengenal istilah drive seperti pada DOS atau Windows. Pada sistem operasi DOS/Windows ada istilah drive A:, drive B:, drive C:, dan seterusnya. Anda tidak akan menemukan istilah tersebut di Linux.

Linux mempunyai metode yang berbeda dalam sistem penamaan filenya.

Everything is File

Linux menggunakan sistem hirarki dan penyatuan yang memperlakukan semua file, direktori, dan device driver (termasuk disk drive, floppy disk, dan CD-ROM drive) sebagai file. Di Linux/UNIX terminologi ini dikenal dengan istilah Everything is file.

Sistem file di Linux menyerupai struktur tree (pohon yang dibalik, akarnya di atas, cabangnya di bawah). Struktur itu bertumpu pada sebuah tempat yang disebut root (akar), ditandai dengan garis miring “/”.

Segala sesuatu yang ada pada struktur file Linux/UNIX hanya dapat berupa file atau direktori. Direktori mirip dengan sebuah map yang berisi file maupun direktori lainnya. Direktori yang berada pada direktori lain disebut child (anak) dari direktori itu. Direktori dalam hirarki ini dapat memiliki banyak “anak,” tapi hanya bisa memiliki satu “orang tua”.

Kategori File

Ada 6 (enam) kategori file dalam sistem file di Linux/UNIX, yaitu:

1. File biasa, yang terdiri dari:

* File teks dalam format standar ASCII

* File teks dalam format non ASCII

2. File teks perintah dalam format ASCII, tetapi merupakan sekumpulan perintah otomatis (script).

3. File perintah dalam format biner.

4. Direktori

5. Kaitan (links)

6. Device driver khusus untuk perangkat keras.

Susunan hirarki dalam sistem file Linux/UNIX adalah sebagai berikut:

/bin - Program binari sistem operasi Linux

/boot - File-file Linux yang digunakan untuk mem-boot sistem.

/dev - File-file yang merepresentasikan semua hardware di komputer.

/etc - File konfigurasi sistem (Registry-nya Linux)

/home - Direktori home untuk pemakai. Setiap user mempunyai direktori sendiri dibawah direktori home (My Documents versi Linux).

/initrd - Folder yang diperlukan Linux selama proses boot. Jangan menghapus atau mengubah direktori ini.

/lib - Rutin pustaka, modul dan driver

/lost+found - Tempat untuk meletakkan file yang tidak bisa diperbaiki oleh Linux saat terjadi masalah di komputer

/mnt - Tempat untuk semua media berada, misal /mnt/win_c untuk drive C di Windows

/opt - Lokasi untuk meletakkan beberapa paket program, seperti Open Office.

/proc - Berisi suatu pandangan bagaimana Linux melihat isi komputer Anda. Jangan dihapus.

/root - Direktori home untuk user Root

/sbin - Berisi program binari yang diperlukan untuk melakukan proses boot.

/swap - Directori ini tidak diperlukan, Anda bisa menghapusnya

/sys - File-file yang diperlukan atau dibuat selama proses boot.

/tmp - Berisi file-file temporari yang dibuat beberapa program

/usr - Berisi program, konfigurasi, dan dokumentasi (Program Files milik Linux)

/var - Berisi informasi variabel, log sistem, pesan kesalahan dan cache.

Anda juga bisa menambah direktori sendiri, misalnya /lagu untuk menyimpan semua file lagu MP3, /dokumen untuk menyimpan file-file dokumen, dan sebagainya.

Penamaan File

Ada sedikit perbedaan antara file di DOS/Windows dan Linux, terutama yang berkaitan dengan penamaan file.

Perbedaan tersebut antara lain:

1. Pada Linux, Anda dapat menggunakan nama file yang panjang (hingga 256 karakter)

2. Nama file di Linux bisa memiliki lebih dari satu titik, misalnya data1.txt.bak

3. Huruf besar dan huruf kecil pada perintah dan nama file adalah berbeda. Misalnya, data.txt adalah berbeda dengan DATA.TXT

4. Tidak ada ekstensi wajib seperti .EXE untuk program atau .BAT untuk batch file.

READMORE
 
-------------------------